KISAH PUTRA S UMAR
KISAH PUTRA S UMAR
Siapa menjamin umur sampai Dzuhur? --> http://prosyariahku.blogspot.com/2013/01/siapa-menjamin-umur-sampai-dzuhur.html
Suatu saat, ketika Umar sampai di rumah sepulang
mengurusi pemakaman jenazah Sulaiman Ibnul Abdul Malik, datanglah Abdul Malik
menghampirinya. Ia bertanya, “Wahai
Amirul Mukminin, gerangan apakah yang mendorong anda membaringkan diri di siang
bolong ini?”
Umar bin Abdul Aziz tersentak dan kaget tatkala sang putra memanggilnya dengan
Amirul Mukminin, bukan dengan panggilan ayah sebagaimana biasanya. Ini
mengisyaratkan bahawa puteranya ingin mempertanyakan tanggung jawab ayahnya
sebagai pemimpin negara bukan sebagai kepala keluarga.
“Aku letih dan butuh isthirahat!”, jawab sang ayah.
“Pantaskah anda beristhirahat padahal banyak rakyat
yang tertindas?”, kata sang anak dengan bijak.
“Wahai anakku,“ Umar bin Abdul Aziz , “semalaman
suntuk aku menjaga pamanmu. Nanti setelah shalat dzuhur aku akan mengembalikan
hak-hak orang yang teraniaya.”
“Wahai Amirul Mukminin”, Abdul Malik berkata,
“Siapakah yang menjamin anda hidup sampai dzuhur, jika Allah menaqdirkanmu mati
sekarang?”
Mendengar ucapan anaknya tersebut, Umar semakin
terperangah. Beliau memerintahkan anaknya mendekat, maka diciumlah anak itu
sembari berkata,” Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan padaku anak
yang telah membuatku menegakkan agama.”
Selanjutnya beliau peruntahkan juru bicaranya
mengumumkan kepada seluruh rakyat,“ Barangsiapa yang merasa terzhalimi,
hendaknya mengadukan nasibnya kepada khalifah!”
Luar biasa . Nasihat itu begitu akurat. Datang pada
saat yang tepat. Maka catat besar-besar nasihat ini, kalau perlu ditempelkan di
ruang belajar dan ruang kerjamu.
“Siapakah yang menjamin anda hidup sampai dzuhur,
jika Allah menaqdirkanmu mati sekarang?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar